Kamis, 31 Oktober 2019

Puisi Rakyat (Pantun, Syair, Gurindam) Bertujuan

Mantan KA UPTD

Puisi Rakyat Bertujuan adalah karya sastra yang meliputi Pantun, Syair, dan Gurindam yang Memiliki Tujuan untuk Memberitahukan Sesuatu


Tujuan dibuatnya atau disampaikannya sebuah Puisi Rakyat tentu untuk menyampaikan maksud. Ada yang bermaksud atau bertujuan menghibur, mendidik, dan menyindir. Adapun jenis-jenis puisi rakyat antara lain pantun, syair, dan gurindam.

Tentu saja, dibuatnya sebuah karya sastra, apalagi karya sastra klasik tentuk untuk tujuan mulia. Tujuan dakwah, tujuan pengajaran, dan tujuan mendidik. Tidak seperti saat ini. Karya sastra Puisi misalnya dibuat untuk tujuan ekonomi semata. Misalnya menulis sebuah karya sastra dengan tujuan untuk mendapatkan royalti dari buku yang dicetak dan terjual.

Nah, Puisi Rakyat dalam bentuk Pantun, Syair, Gurindam bertujuan pada sesuatu yang mulia dan memuliakan.

Seperti halnya telah disampaikan di atas, bahwa tujuan sebuah puisi rakyat adalah untuk mendidik. Berikut ini adalah beberapa contoh puisi rakyat yang bertujuan.

Puisi Rakyat Pantun yang Bertujuan

Contoh Pantun dengan Tujuan Menghibur:

Ada laron dikejar katak
Katak berjalan di titian
Sungguh enak kepala botak
Kemana-mana tak perlu sisiran

Meskipun seakan-akan berupa ejekan, pantun di atas merupakan pantun yang bertujuan untuk berkelakar. Nah, berkelakar pada dasarnya adalah mengajak untuk bercanda. Dengan candaan, pantun tersebut dapat disebut bertujuan untuk menghibur.

Contoh Pantun dengan Tujuan Menyindir:

Ada gajah datang bertamu
Bertamu ke rumah tupai
Sungguh rajin sekolahmu
Jam segini baru sampai

Pantun di atas bukan pujian. Meskipun ada kalimat pujiannya. Pantun di atas merupakan sindiran bagi anak yang datang ke sekolah terlalu siang.

Puisi Rakyat Gurindam yang Bertujuan


Seperti halnya karya sastra lama yang lain, gurindam juga mengandung tujuan. Jadi setiap gurindam yang dicipta dan diucapkan bertujuan untuk menyampaikan ajaran dan pesan atau amanat. Berikut ini beberapa contoh Gurindam bertujuan.

Gendang gendut, tali kecapi
Kenyang perut, senanglah hati

Gurindam di atas seakan-akan berupa ejekan. Padahal juga berisi amanat. Gurindam di atas bertujuan untuk menyampaikan ajaran bahwa pada dasarnya untuk menenangkan hati orang jangan sampai kelaparan. Kalau kelaparan pasti tidak aakan tenang tidak akan senang. Kalau sudah kelaparan maka akan memunculkan aksi dan tindakan yang merugikan orang lain bahkan berupa tindakan kriminalitas.

Puisi Rakyat Syair yang Bertujuan


Seperti halnya karya sastra lainnya, syair justru lebih kuat tujuan yang bersifat didaktif. Pada dasarnya syair (baik yang berbahasa Melayu/Indonesia maupun yang berbahasa lainnya) juga mengandung tujuan. Syair sebagai puisi rakyat bertujuan untuk menyampaikan pesan dan ajaran-ajaran.

Jadi, syair dapat digununakan sebagai karya sastra yang bertujuan untuk menyampaikan ajaran agama, ajaran moral, beserta hukum-hukumnya.

Berikut ini contoh Puisi Rakyat Syair yang Bertujuan meningkatkan semanat nasionalisme:

Baiklah jadi warga negara
Peduli pada tetangga
Bukan sekadar bikin bangga
Kalau hanya unjuk raga

Jadilah manusia yang baik
Semua orang tidak terusik
Justru semua jadi simpatik
Meski hadapi soal pelik

Contoh syair bertujuan di atas adalah untuk meningkatkan semangat nasionalisme sekaligus menjadi warga yang baik. Bukan hanya yang muluk-muluk berkorban demi bangsa dan negara. Menjadi orang baik pada tetangga dan perkataan tidak menyakiti adalah perbuatan yang sangat baik.

Semoga contoh-contoh puisi rakyat bertujuan ini menginspirasi untuk membuat dan memahami puisi rakyat.